BMRPost.id Politik – Pemimpin tertinggi Iran, Ali Khamenei, membuat unggahan di X dengan pernyataan, “Atas nama Haidar yang mulia, pertempuran dimulai” Ungkapan ini adalah tanggapan pertama beliau setelah adanya ancaman dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang menargetkan dirinya.
Haidar merupakan salah satu nama lain dari Ali bin Abi Thalib, khalifah Muslim keempat
Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran mengumumkan bahwa serangan terkini menggunakan rudal dan drone secara spesifik menyasar markas udara Israel yang digunakan sebagai lokasi peluncuran serangan ke wilayah Iran.
“Serangan kami terhadap Israel akan terus berlanjut secara konstan, kompleks, berlapis-lapis, dan bertahap. Kami menargetkan pangkalan udara tempat entitas Zionis melancarkan serangan terhadap wilayah Iran,” ungkap pernyataan IRGC.
Kantor berita IRNA memberitakan bahwa Iran telah melancarkan serangan gelombang sepuluh ke sasaran-sasaran di Israel. Serangan tersebut, yang terdiri dari rudal dan drone, diluncurkan dari berbagai wilayah di Iran pada Selasa sore, sebagaimana dilaporkan IRNA. Menurut media Israel, serangan roket terbaru dari Iran menyebabkan bunyi sirene peringatan di seluruh Israel, termasuk di Tel Aviv.
Angkatan bersenjata Israel menyatakan telah mendeteksi peluncuran rudal dari Iran, yang merupakan eskalasi terbaru dalam serangkaian serangan yang terjadi dalam 24 jam terakhir.
Seorang jurnalis dari Al Jazeera menyaksikan rudal meluncur ke arah Israel. Laporan dari media Israel menyebutkan adanya serpihan atau rudal yang menghantam wilayah tengah Israel, kemungkinan di sekitar Yerusalem, serta sebagian area Tel Aviv.
“Israel mengatakan sebagian besar rudal berhasil dicegat, tetapi seperti yang telah kita lihat, dalam tiga atau empat hari terakhir, beberapa rudal berhasil menembus dan dapat menyebabkan kerusakan yang cukup besar,” papar laporan Al Jazeera.
“Dan, tentu saja, kita juga tidak tahu di mana setiap rudal mengenai sasaran, karena penyensoran militer di Israel,” ungkap Al Jazeera.
Mantan Kepala IAEA Mohamed el-Baradei memperingatkan serangan Israel dapat mendorong negara-negara mencari senjata nuklir Mohamed el-Baradei, yang memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian sebagai kepala pengawas nuklir PBB pada tahun 2005, mengatakan serangan Israel terhadap fasilitas nuklir Iran adalah ilegal. Mohamed el-Baradei, mantan Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dan peraih Hadiah Nobel Perdamaian 2005, memperingatkan bahwa serangan oleh Israel berpotensi memicu negara-negara lain untuk mengembangkan senjata nuklir. Ia juga menyatakan bahwa serangan Israel terhadap instalasi nuklir Iran merupakan tindakan yang melanggar hukum.
Ia memperingatkan, “Serangan terhadap Iran adalah cara pasti untuk menghancurkan Perjanjian Non-Proliferasi Senjata Nuklir, dan mengatakan hal ini mengirimkan pesan yang jelas kepada banyak negara bahwa ‘keamanan utama’ mereka adalah mengembangkan senjata nuklir.”