Dalam sambutannya, Wakil Bupati Deddy menyampaikan bahwa pelaksanaan pelatihan ini adalah bentuk komitmen bersama dalam meningkatkan kesadaran dan perhatian terhadap kesehatan jiwa, baik secara personal maupun sosial.
Beliau juga menegaskan pentingnya kesehatan jiwa dalam kehidupan setiap orang, karena kondisi mental yang baik akan memberikan pengaruh positif pada produktivitas, kualitas hidup, dan kesejahteraan secara menyeluruh.
“Penting bagi kita untuk tidak hanya fokus pada kesehatan fisik tetapi juga memperhatikan kesehatan mental,” tegasnya.
Wabup melaporkan bahwa jumlah kasus gangguan jiwa di Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) diperkirakan naik 69 kasus pada tahun 2025, dengan 1 kasus ditemukan adanya praktik pemasungan.
Untuk itu, Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2014 mengenai Kesehatan Jiwa dan Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2024 secara jelas melarang segala bentuk pemasungan, pengabaian, serta kekerasan terhadap penyandang gangguan jiwa.
“Saya berharap melalui pelatihan ini semua peserta dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang lebih mendalam mengenai kesehatan jiwa,” ungkap Wabup.
Diharapkan pula, materi pelatihan yang disampaikan narasumber, meliputi identifikasi awal masalah kesehatan jiwa, pertolongan pertama, serta cara pencegahan, dapat diimplementasikan dengan baik oleh peserta.
