“Tanggal 21 Juli bukan sekadar angka dalam kalender. Ini adalah tanda sejarah lahirnya cita-cita besar rakyat di wilayah timur Bolaang Mongondow untuk berdiri sendiri dan membangun masa depan dengan tangan dan pikiran sendiri,” kata Oskar Manoppo.
Mengangkat tema “Kerja Bersama untuk Boltim Bangkit”, bupati menekankan bahwa kemajuan daerah bukanlah semata-mata tugas pemerintah, melainkan memerlukan kolaborasi dari pemerintah, warga, sektor swasta, dan semua elemen masyarakat.
Selanjutnya, bupati memaparkan keberhasilan pembangunan di berbagai bidang, termasuk infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan peningkatan perekonomian setempat.
Namun, ia juga mengakui bahwa masih ada banyak kendala dan tugas yang perlu diselesaikan.
“Kita butuh pembangunan fisik, tapi juga pembangunan jiwa kolektif. Kita harus mampu menjemput peluang, menjadi subjek pembangunan, bukan hanya penonton,” tegasnya.