Bolmong – Yusra Alhabsyi, Bupati Bolaang Mongondow, secara langsung memimpin rapat bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di Lantai II Kantor Bupati, Lolak., Rabu (02/07/2025).
Bupati meminta dinas-dinas terkait untuk berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam pengelolaan stok pangan cadangan, yang permintaan ini disampaikan di depan Ketua DPRD Bolmong, Kepala Bulog Bolmong, Kepala BPS, Kepala PN Bolmong, Sekretaris Daerah, dan perwakilan instansi teknis Pemkab Bolmong.
Bupati menyoroti kenaikan harga beras di pasar saat ini. Selain itu, beliau juga menginstruksikan pengawasan terhadap informasi mengenai potensi praktik penimbunan beras oleh para pengusaha penggilingan dan pengepul.
“Dinas pertanian, perdagangan saya harap bisa mengecek langsung terkait adanya informasi dugaan penimbunan beras di tingkat pengiling,” ujar Bupati.
Guna mencegah lonjakan harga kebutuhan pokok, terutama beras, Pemerintah Kabupaten Bolmong akan mengambil langkah intervensi melalui pelaksanaan pasar murah.
“Tapi langkah itu hanya sekadar antisipasi dan bukan solusi untuk jangka panjang,” ujarnya.
Dia menyampaikan harapan agar melalui pertemuan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) ini, dapat ditemukan langkah-langkah nyata untuk menekan laju inflasi di wilayah tersebut, terutama dalam menangani isu ketidakstabilan harga bahan makanan yang semakin mengkhawatirkan.
“Saya berharap, hari ini bisa kita remuk bersama apa-apa masalah, serta langkah solutif yang harus segera kita lakukan guna mengkondusifkan harga serta stok pangan di daerah, agar tidak membebani dan menjadi keluhan masyarakat,” pungkasnya.
Pada kesempatan yang sama, Ermino Alam, Kepala Bulog Bolmong, menyatakan bahwa persediaan Beras Cadangan Pemerintah (BCP) saat ini mencukupi untuk delapan bulan mendatang.
“Untuk BCP ini dapat sewaktu-waktu diambil pemerintah sesuai situasional sesuai peruntukan dan peraturan yang ada,” ungkapnya.
Saat ini, Bulog menetapkan harga pembelian gabah padi sebesar Rp 6.500 per kilogram dan beras sebesar Rp 11.500 per kilogram.